Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Mengapa Orang Dulu Jarang Sakit? Ini 5 Rahasianya

Kampung Pelajar - Mengapa orang dulu jarang sakit? apa rahasianya ya? Padahal dulu kan sistem pengobatan masih tradisional dan belum ada akomodasi kesehatan lengkap ibarat rumah sakit, puskesmas, dan klinik-klinik. Bahkan, jenis-jenis obat yang tersedia masih terbatas. Dan tentu hal ini berbanding terbalik dengan zaman sekarang. Obat-obatan sangat lengkap. Diracik oleh ahli-ahli ternama. Teknik pengobatan pun serba modern. Dan masukana dan pramasukana kesehatan ada dimana-mana. Namun, jenis-jenis penyakit kok malah bermunculan dan beragam. Walhasil, setiap keluarga di Indonesia tidak pernah luput terkena penyakit. Rumah sakit pun tidak pernah sepi dan jumlah tenaga kesehatan selalu ditambah untuk menghadapi pasien-pasien yang ada. 

Inikah fenomena kurun 21? Dimana penelitian kesehatan yang makin canggih berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah pasien. Mengapa justru orang dulu yang tidak mengenal pengobatan modern malah jarang sakit dan panjang umur? Ini yaitu fakta yang akan diulas tuntas dalam artikel sederhana ini. Mari kita awali dengan membedah rahasia-rahasianya:

1. Orang dulu lebih aktif bergerak (padahal jarang olahraga)

Faktanya, orang dulu kebanyakan masih bergelut dengan profesi yang memakai fisik, contohnya dengan menjadi petani, pelaut, pedagang keliling, dan peternak. Oleh alasannya itu, anggota badannya aktif bergerak sehingga mereka tidak susah untuk berkeringat. Hampir setiap ketika mereka bekerja layaknya sedang melaksanakan olahraga.

Sebagai hasilnya, lemak-lemak di tubuh mereka tidak pernah bermetamorfosis lemak berbahaya. melaluiataubersamaini kata lain, tiap hari lemak di tubuh mereka selalu terkonversi menjadi energi. Aliran darah mereka pun lancar dan membersihkan alasannya zat-zat racun dalam darah sering dikeluarkan dalam bentuk keringat. Udara yang mereka hirup pun alami alasannya mereka beraktivitas pribadi dengan alam, bukan di dalam ruangan tertutup.

Bandingkan, dengan profesi-profesi sekarang, khususnya mereka yang kerja kantoran. Tiap hari, mereka jarang bergerak aktif alasannya tiruana serba simpel. Pergi ke kantor, mereka memakai kendaraan, baik motor atau mobil. Naik ke ruangan kerja di lantai 10 misalnya, ada lift. Mereka pun jarang terkena sinar matahari pagi secara pribadi dan jarang berkeringat alasannya ruangan ber-AC. 

Jadi, tidak mengherankan orang dulu jauh lebih sehat dan jarang sakit. 


2. Orang dulu mengonsumsi kuliner / minuman alami dan halal

Faktanya, di era modern ibarat sekarang, tidak susah untuk menemukan kuliner dan minuman. Kita sanggup memperolehnya dimana-mana, yang penting ada uang. Bentuk, jenis dan rasanya pun bervariasi. Tinggal pilih sesuai selera. Ada yang murah, ada juga yang mahal. Ada yang tersedia di restoran, warung, cafe, ada juga yang sanggup di pesan dan di antar pribadi ke rumah (delivery).

Sayangnya, pengolahan kuliner dan minuman modern tidak sanggup terlepas dari zat-zat pengawet, pewarna makanan, dan penyedap cita rasa yang tiruananya yaitu turunan zat kimia. Sementara, bahan-bahannya sangat jarang yang benar-benar organik. Umumnya sudah bergantung pada pupuk kimia, insektisida (anti hama), dan sejenisnya. Padahal, zat kimia yaitu zat yang tidak sanggup diolah tepat dalam tubuh insan kalau dikonsumsi dan niscaya menimbulkan imbas samping cepat atau lambat. 

Belum lagi cara mencari nafkah orang masa kini. Walaupun tidak tiruananya, riba ada dimana-mana. Mulai dari sogok kecil-kecilan, korupsi tipis-tipis, sampai yang gede-gede hampir setiap ketika terjadi. Lihat ajah pejabat di negeri ini! Ehm...korupsi lagi korupsi lagi. Uang haram mana ada berkahnya? Itulah yang menjadi penyakit tak tersembuhkan, meski dengan pengobatan canggih sekalipun.

Bandingkan dengan orang dulu, mereka makannya sederhana. Nasi diolah dari padi yang ditanam dan dipguan sendiri. Ikan diolah dari hasil melaut atau memancing di sungai. Telur diperoleh dari ternak yang dipelihara sendiri. Sayur dipetik dari kebun belakang rumah. Minum air kelapa pribadi dari batoknya. Air minum pun masih alami dan belum tercemar. Jadi, hampir tiruana kuliner dan minuman sangat aman, halal dan menyehatkan. 

Jadi, tidak mengherankan orang dulu jauh lebih sehat dan jarang sakit. Hidup mereka bebas dari zat-zat kimia berbahaya. Walau dengan racikan sederhana, mereka makan dan minum sehat hampir setiap saat. 

3. Beban hidup orang dulu tidak banyak 

Faktanya, dunia sudah terbalik (mirip judul sinetron). hehheh. Orang dulu hidup dengan rujukan sederhana. Mereka bersyukur dengan apa yang ada di depan mata. Hidup mereka tidak semata-mata untuk duit, duit, dan duit. Asalkan sanggup makan dan minum halal, mempunyai rumah tinggal yang bebas banjir dan hujan/gerah, mereka merasa cukup.

Jadi, tidakboleh heran, mereka saling memmenolong dalam kehidupan. Masih ingat kan dengan budaya gotong royong? Itu yaitu salah satu cerminan bahwa hidup mereka bukan untuk uang semata. Yang besar lengan berkuasa memmenolong yang lemah, yang lapang memmenolong yang susah. Mereka bekerja dan menolong orang tanpa pamrih. Mereka pun hidup tanpa beban.

Coba bandingkan dengan dunia sekarang. Semua serba duit. Memperbaiki parit desa misalnya, mana ada yang mau kerja tanpa ada komisi. Beda sama zaman dulu. Demi kemaslahatan bersama, masyarakat rela bergotong royong memperbaiki parit desa tanpa pamrih. Jadi, sama-sama lezat dan tidak ada beban.

Belum lagi dengan rujukan kerja. Orang dulu tidak suka begadang. Sekarang, banyak pekerjaan yang membutuhkan lembur dan begadang. Waktu istirahat jadi kurang. Penyakit pun simpel hadir (mirip lagu dangdut nih) heheh.

Kalo dulu, sebelum pukul 10 malam, orang-orang udah ada di kawasan pulas. Walhasil, hidup orang dulu jauh lebih nikmat. Psikologis mereka nyaman setiap saat. Daya tahan tubuh dan batin mereka pun menjadi besar lengan berkuasa sehingga jarang terjangkit penyakit.


4. Orang dulu lebih suka pulas dengan kelabubu

Gaya hidup dalam pulas juga mempengaruhi mengapa orang dulu jarang sakit. Mereka tidak memakai obat anti nyamuk. Mereka spesialuntuk mengandalkan temuan klasik dan termurah berjulukan kelabubu untuk menikmati pulas tanpa terganggu nyanyian dan gigitan nyamuk.

Sementara ketika ini, orang-orang kebanyakan sudah meninggalkan kelabubu dan beralih memakai obat anti nyamuk, baik yang berbentuk melingkar (dibakar), model elektrik yang dicolokin ke listrik, cairan semprot,  maupun yang berbentuk kertas (juga dibakar).

Apakah orang-orang modern lupa bahwa obat anti nyamuk, apapun namanya, walau baunya harum, tetap saja berbahan dasar zat-zat kimia, yang kalau terhirup oleh tubuh berpotensi menghasilkan banyak sekali macam penyakit.

Jadi, sudah terjawaban dengan terang mengapa orang-orang dulu jarang sakit. Pertama, kualitas pulas mereka sangat baik alasannya bebas gangguan nyamuk. Kedua, pernafasan mereka segar dan jauh dari imbas zat kimia obat anti nyamuk. 

5. Orang dulu kalau sakit tidak pribadi makan obat kimia

Orang dulu kalau menderita sakit, tidak serta merta mengunjungi rumah sakit atau puskesmas. Mereka lebih menentukan ramuan-ramuan dan metode pengobatan tradisional. Misalnya, ketika sakit flu atau batuk-batuk, mereka lebih menentukan "kerokan" atau "dipijit" dengan minyak gosok sembari minum air jahe secara teratur.

Coba bandingkan dengan peradaban insan sekarang. Sedikit-sedikit, makan obat. Sedikit-sedikit ke dokter. Sakit kepala enteng ajah pribadi mengonsumsi obat kimia. Walaupun sesuai resep dokter, kalau obat-obatan kimia terus-menerus masuk ke dalam tubuh, maka lambat laun tubuh akan mencicipi imbas samping.

Mungkin sakit kepala sanggup sembuh sekejap, tetapi siapa yang tahu imbas lanjutan dari obat tersebut. Bisa jadi tidak cocok dengan organ tubuh lain. Misalnya, berefek ke lambung atau ke ginjal. Jadi, tidakboleh heran banyak penyakit yang bermunculan.

Kesimpulan

Jadi, terungkap sudah, mengapa orang dulu jarang sakit dan jauh lebih sehat. Bukan alasannya mereka sakti atau mempunyai ilmu kanuragan dan supranatural. Mereka spesialuntuk hidup alami dan aktif, makan kuliner dan minuman halal, mensyukuri nikmat Tuhan, memmenolong sesama tanpa pamrih, hidup jujur tanpa beban, pulas berkarakter, serta tidak bergantung pada obat-obatan kimia.

Untuk itu, wahai teman akrab sekalian, kalau kita tidak sanggup mengikuti 5 belakang layar orang dulu di atas, setidaknya kita sanggup meminimalisir segala pemicu hadirnya penyakit. Mari kita hidup sehat dengan murah dan sederhana! Mengapa pilih yang mahal dan modern kalau dengan cara simpel, kita sanggup hidup lebih baik dan berkarakter. Renungkanlah!

Posting Komentar untuk "Mengapa Orang Dulu Jarang Sakit? Ini 5 Rahasianya"