Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengertian, Ciri Umum, Jenis-Jenis Kisah Fantasi

INIRUMAHPINTAR - Kajian bahan tentang Pengertian, Ciri Umum, Jenis-jenis Cerita Fantasi termasuk dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 untuk kelas VII tingkat SMP/MTs sederajat. Materi ini ialah bab penting yang dilarang dilewatkan begitu saja. Dalam bahan ini,  siswa sanggup menggali potensi diri di bidang tulis-menulis. Oleh alasannya ialah itu, guru wajib mempersembahkan pendampingan dan bimbingan terbaik. Dalam hal ini, para siswa diarahkan ke jalur yang mereka minati. Tidak menutup kemungkinan setelah mengikuti proses mencar ilmu mengajar, ada di antara siswa yang termotivasi untuk mendalami keterampilan menulis dan bisa jadi berhasil menjadi seorang penulis kisah fantasi populer di masa depan.


Pengertian Cerita Fantasi

Cerita Fantasi ialah sebuah genre kisah yang berbentuk khayalan, angan-angan, dan imaginasi pengarang. Cerita ini dibentuk dengan penuh kreativitas dan pengembangan jiwa fantasi pengarang. Namun demikian, perlu diketahui bahwa fantasi terdiri dari fantasi aktif dan pasif. Fantasi yang sanggup dirangkai menjadi sebuah karya dinamakan fantasi aktif. INI yang dimiliki oleh para seniman, pelukis, penulis, atau perancang. Sedangkan, fantasi pasif yaitu fantasi yang spesialuntuk sebatas angan-angan atau mimpi, referensi orang yang berkhayal. melaluiataubersamaini demikian, seseorang yang bisa mengendalikan fantasinya menjadi sebuah karya tulis niscaya ialah orang-orang pilihan, jenius, dan luar biasa. misal kisah fantasi yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, yaitu kisah Harry Potter, sebuah novel fenomenal karangan J.K. Rowling yang juga sudah ditransformasikan menjadi film sekuel ke layar lebar. 
sumber : pixabay.com

Ciri-ciri Umum Cerita Fantasi

Berikut ini ialah ciri-ciri umum kisah fantasi yang perlu diketahui:

1. Ada keajaiban/ kemisteriusan/keguahan
Cerita yang diungkapkan berupa hal-hal supranatural/kemisteriusan, keghaiban, keajaiban yang tidak dijumpai dalam dunia nyata. Cerita fantasi ialah kisah fiksi bergenre fantasi (dunia imajinasi yang diciptakan penulis). Pada kisah fantasi, hal yang tidak mungkin dijadikan bisa terjadi. Tokoh dan latar ialah buah imajinasi adikara penulis yang melampaui sisi-sisi kewajaran sebagaimana yang terdapat di kehidupan nyata. Tema fantasi ialah majic, supernatural atau  futuristik.

2. Menggunakan latar (lintas ruang dan waktu) yang bervariasi
Insiden-insiden yang ditempuh para tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih merujuk pada kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ditemukan pada kehidupan nyata. Alur dan latar kisah fantasi mempunyai keistimewaan dan nilai-nilai ekslusif. Jalinan insiden kisah fantasi pun dibangun pada aneka macam latar yang menembus dimensi ruang dan waktu. Misalnya, tokoh Nono bisa berada pada insiden bermacam-macam di beberapa latar tidak sama (latar waktu liburan di Wligi, latar zaman penjajahan Belanda, dan sebagainya). Jalinan insiden pada kisah fantasi berganti-ganti menelusuri aneka macam latar yang melintasi ruang dan waktu. Terkadang, latar di kehidupan konkret tiba-tiba berganti menjadi latar masa kemudian atau masa akan hadir, begitupula sebaliknya.

3. Tokoh unik (memiliki kesaktian)
Tokoh dalam kisah fantasi bisa didiberi sopan santun dan ciri yang unik/khas yang tidak ada dalam kehidupan nyata. Tokoh mempunyai kemampuan supranatural atau kesaktian-kesaktian tertentu. Tokoh melakoni kejadian-kejadian elusif yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari. Tokoh juga menjalani insiden demi insiden di berbagai  latar waktu. Tokok sanggup mencicipi aneka macam keadaan pada setting waktu dan daerah yang tidak sama zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan hadir/futuristik). 

4. Bersifat fiksi
Cerita fantasi bersifat fiktif/ilusif/fantastis (bukan insiden sebenarnya). melaluiataubersamaini kata lain, kisah fiksi mempunyai karakateristik sebagai kumpulan insiden dari imajinasi tingkat tinggi. Cerita fantasi sanggup saja berwujud latar atau objek konkret dalam kehidupan tetapi dikemas menjadi fantasi. Misalnya, latar kisah dan objek kisah Ugi Agustono terinspirasi dari hasil pengamatan penulis terhadap komodo dan Pulau Komodo. Tokoh dan latar kemudian difantasikan dari hasil observasi objek dan daerah nyata. Demikian juga Djoko Lelono mengemas kota Wlingi (Blitar) menjadi latar fiktif seolah-olah kembali ke dunia masa lalu, yaitu zaman kolonial Belanda.

5. Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang besar lengan berkuasa dan variasi kata cukup menonjol termasuk salah satu ciri bahasa kisah fantasi. Bahasa yang dipakai sangat beragam, ekspresif, dan memakai ragam percakapan/informal/tidak baku.

Jenis-jenis Cerita Fantasi

Ditinjau dari latar cerita, kisah fantasi digolongkan menjadi tiga kategori yaitu latar lintas waktu masa lampau,  latar waktu sezaman (satu zaman), latar lintas waktu futuristik (masa yang akan hadir). Sedangkan, jenis-jenis kisah fiksi dari sudut pandang lain dijelaskan sebagai diberikut:

1. Cerita Fantasi Total dan Irisan
Jenis kisah fantasi berdasarkan kesesuaiannya dengan kehidupan konkret dibagi menjadi dua kategori, yaitu fantasi total dan fantasi sebagian (irisan). Pertama, kategori kisah fantasi total meliputi ide pencitraan pengarang terhadap wujud sesuatu. Pada kisah jenis ini tiruana yang terdapat pada kisah tidak akan pernah dijumpai dalam dunia nyata. Misalnya, kisah fantasi Nagata digolongkan sebagai fantasi total penulis alasannya ialah tiruana nama orang, nama objek, nama kota berasal dari buah pikiran imaginatif pengarang. Kedua, kisah fantasi irisan yaitu kisah fantasi yang mengangkat tema fantastis tetapi masih merujuk pada nama-nama, tempat, dan kejadian-kejadian yang pernah berlangsung dalam kehidupan sebenarnya.

2. Cerita fantasi Sezaman dan Lintas Waktu
Berdasarkan latar cerita, kisah fantasi diklasifikasikan menjadi dua tipe yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Latar sezaman ialah latar yang dikondisikan dalam satu periode waktu saja tanpa (fantasi masa kini, fantasi masa lampau, atau  fantasi masa depan/ futuristik). Latar lintas waktu  berarti kisah fantasi memakai dua latar waktu yang tidak sama (misalnya, masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan  masa 100 tahun kemudian/ futuristik).

misal Cerita Fantasi

Cerita Fantasi banyak diangkat ke layar lebar. Film yang mengandung kisah fantasi disebut film fantasi. Beberapa diantaranya ialah film Harry Potter, The Hunger Games, Trilogi the Lord of the Rings, The Chronicles of Narnia, dsb.  Selain itu, banyak juga film animasi yang mengandung kisah fantasi, seperi film dari Malaysia, Upin dan Ipin atau Doraemon yang berasal dari Jepang. Di Indonesia pun, kisah fantasi sanggup ditemukan dalam film Adi dan Sopo Jarwo, Keluarga Pak Somat, dan Si Unyil.

Untuk dikala ini, Indonesia masih membutuhkan generasi-generasi kreatif yang bisa melahirkan karya kisah fantasi yang menarikdanunik. Oleh alasannya ialah itu, adik-adik pelajar atau mahasiswa mempunyai peluang emas untuk berbagi potensi di bidang ini. Siapa tahu karya kisah fantasi yang berhasil kalian buat diminati oleh produser film dan sukses laku anggun di pamasukan ibarat kesuksesan film Warkop DKI Reborn "Jangkrik Bos" Part 1. Hingga kini, film ini tercatat sudah mempunyai lebih dari 5 juta penonton sehingga berhak memperoleh 2 rujung MURI dalam kurun waktu 1 sampai 2 bulan saja. Luar biasa bukan!

Demikianlah klarifikasi tentang Pengertian, Ciri Umum, Jenis-jenis Cerita Fantasi. Semoga bermanfaa!

Posting Komentar untuk "Pengertian, Ciri Umum, Jenis-Jenis Kisah Fantasi"