Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengertian Dan Metode Penetapan Harga

INIRUMAHPINTAR - INI gosip perihal Pengertian dan Metode Penetapan Harga terlengkap. Menurut Imamul Arifin (2007:74), penetapan harga yakni suatu kebijakan dalam tetapkan harga produk melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu demi memperoleh keuntungan atau keuntungan terbaik untuk perusahaan.

Menurut Dr. Muhammad Arifin Badri dkk (2012:63) dalam tetapkan harga ada 4 kebijakan harga yang biasa digunakan oleh perusahaan yaitu price discount, promotional discounts, nem product pricing, dan geographic pricing.

[1] Price discount (potongan harga)

dilakukan menurut jumlah pembelian, musim, tujuan tertentu perusahaan, atau sistem pembayaran yang diputuskan perusahaan. Semakin banyak pembelian, biasanya sebuah perusahaan mempersembahkan potongan harga yang semakin besar. misal, untuk menghabiskan persediaan pakaian ekspresi dominan dingin, toko pakaian mempersembahkan discount kepada konsumen.

[2] Promotional discounts

dilakukan dengan dua cara, yaitu markdown discount dan loss leaders. Markdown discount, yaitu discount yang dilakukan semoga konsumen berani membeli barang yang bahwasanya tidak diperlukan. Misalnya, toko pakaian mengadakan markdown discount untuk menghabiskan persediaan barang usang semoga cepat habis dan diganti dengan barang baru. Sedangkan loss leaders dilakukan untuk merangsang konsumen mau membeli barang lain selain barang yang dijual murah tersebut.

[3] Nem product pricing atau penetapan harga barang gres

dilakukan melalui dua cara. Teknik yang sanggup dilakukan, yaitu price skimming dan penetration pricing. Price skimming yaitu kebijakan harga yang dilakukan dengan tetapkan harga setinggi mungkin alasannya yakni barang tentangan belum ada. Adapun penetration pricing ialah kebalikan dari price skimming, yaitu kebijakan penetapan harga serendah mungkin alasannya yakni barang tentangan sudah banyak di pasar.

[4] Geographic pricing

yaitu kebijakan penetapan harga dengan mempertimbangkan ongkos pengiriman. Sesudah penjualan terjadi harus ditentukan siapa yang akan menanggung ongkos pengiriman, pembeli atau penjual.
sumber ilustrasi : www.publicdomainpictures.net

Selain itu, dalam tetapkan harga jual produk sejumlah metode ditawarkan oleh para andal dan pakar ekonomi yang lain. Namun, metode yang paling umum digunakan yaitu metode pendekatan biaya (Cost Oriented Pricing), dan pendekatan pasar atau pesaing (Competition Oriented Pricing).

melaluiataubersamaini metode yang pertama, harga jual produk diputuskan melalui biaya-biaya produksi barang dan menambahkan persentase tertentu sebagai laba. Ada tiga kelompok dalam metode ini, yaitu: (1) Metode Penetapan Harga Biaya-Plus (Cost Plus Pricing Method), Metode Penetapan Harga Mark-Up (Mark-Up Pricing Method), dan Target Pricing.

(1) Metode Penetapan Harga Biaya-Plus (Cost Plus Pricing Method)

melaluiataubersamaini metode penetapan harga biaya-plus, harga jual per unit produk dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu sebagai keuntungan atau marjin yang dikehendaki pada unit tersebut.

Rumus : Biaya Total + Marjin = Harga Jual

misal, perjuangan katering mendapat order 200 porsi pada program pernikahan. Biaya yang diperkirakan Rp. 5.000.000, dengan rincian sebagai diberikut:

- Biaya materi baku Rp 2.500.000
- Biaya tenaga kerja Rp 1.500.000
- Biaya lain-lain Rp 1.000.000
- Jika menginginkan keuntungan 30% dari biaya total, perhitungannya: Rp 5.000.000 + (30% x Rp 5.000.000) = Rp 6.500.000. Jadi, harga setiap porsi Rp 32.500.

Metode Penetapan Harga Mark-Up yakni variasi lain dari metode cost plus. Perhitungannya hampir sama. Hanya perbedaan, metode ini diterapkan pada produk yang dibeli untuk dijual kembali tanpa memerlukan proses lebih lanjut. Sedangkan pada metode Cost Plus, produk dibentuk sendiri kemudian dijual. Metode ini banyak digunakan oleh pedagang perantara.

Formulanya : Harga jual = Harga beli + MarkUp

(2) Metode Penetapan Harga Mark-Up (Mark-Up Pricing Method)

Mark Up ialah kelebihan harga jual produk di atas harga beli. Keuntungan diperoleh dari sebagian mark up. Selain itu pedagang juga harus mengeluarkan sejumlah biaya eksploitasi yang diambilkan dari sebagian mark up.

misal: toko tas membeli sebuah tas Rp. 100.000/buah, dengan keuntungan ditentukan Rp. 50.000. Harga jual: Rp 100.000 + Rp. 50.000 = Rp 150.000. Keuntungan diperoleh dari mark up. Mengapa spesialuntuk sebagian? Seperti dijelaskan sebelumnya, terdapat biaya lain-lain yang harus diambil sebagian dari mark up.

melaluiataubersamaini metode Target Pricing harga diputuskan menurut tingkat pengembalian investasi (ROI) yang diinginkan.

Formulanya:

Harga Samasukan = (biaya per unit + tingkat pengembalian yang diinginkan + modal yang diinvestasikan):Unit penjualan

(3) Target Pricing

Harga jual produk diputuskan menurut harga produk pesaing. Tidak didasarkan unsur biaya. Harga-lah yang menentukan biaya produk. Metode ini diputuskan semoga harga jual produk tidak lebih tinggi daripada harga produk pesaing.

melaluiataubersamaini metode ini, harga jual produk sanggup diputuskan menurut tiga alternative. Yakni: (1) sama dengan harga produk pesaing, atau (2) lebih rendah daripada harga produk pesaing, atau (3) lebih tinggi daripada harga produk pesaing.

Metode penetapan harga jual produk yang kita bicarakan ini mempersempit rentang harga produk yang harus dipilih perusahaan untuk menentukan harga akhir. Dalam menentukan harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan banyak sekali faktor lain. Yaitu penetapan harga psikologis, dampak elemen bauran pemamasukan lain terhadap harga, kebijakan penetapan harga perusahaan, dan dampak harga terhadap pihak-pihak lain.

Referensi 1
Judul buku: Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial
Pengarang: Imamul Arifin dan Giana Hadi Wagiana, Tahun Terbit: 2007, Kota Penerbitan: Bandung,
Penerbit: PT Setia Purna Inves , Halaman Kutipan: 74

Referensi 2
Judul buku: Edisi 05/2012 - Majalah Pengusaha Muslim: Jangan Menyuap!
Pengarang: Dr. Muhammad Arifin Badri dkk, Tahun Terbit: 2012, Kota Penerbitan: Sidoarjo,
Penerbit: Majalah Pengusaha Muslim , Halaman Kutipan: 63

Posting Komentar untuk "Pengertian Dan Metode Penetapan Harga"