Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengertian, Ciri-Ciri, Teladan Kalimat Ekspresif

INIRUMAHPINTAR - Ada banyak manfaat yang sanggup kita peroleh kalau mengetahui dan memahami pengertian, ciri-ciri, dan teladan kalimat ekspresif. Apalagi, sebagai insan  biasa sekaligus pengguna bahasa, kita selalu terkoneksi dengan bahasa dalam kehidupan sehari-hari, baik bahasa tutur maupun bahasa tulisan. Para andal pun sudah menyepakati bahwa bahasa seseorang ialah cerminan atau refleksi dirinya sendiri. melaluiataubersamaini kata lain, kombinasi atau variasi kata yang terucap di bibir bukan spesialuntuk bentuk ekspresi lahiriah tetapi juga cerminan kepribadian dan kelas sosial. Jadi, semakin bijak dan baik struktur kata yang dipakai dalam berbahasa, maka semakin tinggi derajat kebahasaan seseorang.

Lalu, apa korelasi antara kalimat ekspresif dan kualitas kebahasaan? Ternyata, semakin banyak variasi kalimat (termasuk kalimat ekspresif) dalam tutur kata seseorang, maka semakin tinggi level kebahasaannya. Dan semakin tinggi tingkat kebahasaan seseorang, maka ia disegani dan dihormati banyak orang. 

Jika, ada sahabat dekat pembaca yang pernah mendengar sebuah kalimat ekspresif yang berbunyi, "mulutmu harimaumu". Maka, begitulah positioning kalimat ekpresif dalam bahasa tutur manusia. Perkataan yang indah dan sopan, tentu menerima resprect dari lawan bicara, sementara perkataan yang tidak elok, kurang sopan, apalagi disertai bentakan dan wajah tidak berteman dekat, tentu menerima cemoohan dan mengurangi wibawa penutur sendiri. Oleh alasannya itu, boleh dikatakan bahwa semakin banyak kalimat ekpresif yang dimasukkan dalam bahasa tutur, maka peluang hadirnya penghormatan dari orang lain semakin besar. 

Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu dalam memakai kalimat ekspresif, penutur juga perlu memperhatikan tempat, konteks dan waktu. Hal ini sejalan dengan kandungan bahasa ekspresif bahasa Inggris yang berbunyi, the right person, the right place, the right time, the right concept are perfectness. Artinya, setiap orang bijak yang bisa menempatkan dirinya di waktu dan kawasan yang tepat disertai konsep yang tepat ialah ciri kesempurnaan. Begitupun sebaliknya, kalau ada orang yang salah menempatkan dirinya, bahasanya, waktunya, maka tidak usang akan mengalami sebuah kehancuran.

Nah, selanjutnya semoga lebih paham, mari kita perhatikan konsep pengertian, ciri-ciri, dan teladan penerapan kalimat ekspresif dalam bahasa tutur diberikut ini:


Pengertian Kalimat Ekspresif

Kalimat ekspresif ialah sebuah gaya bahasa berupa perkataan impulsif yang bertujuan untuk memberikan pendapat, gagasan, ide, tanggapan, dan isi perasaan,  baik dalam bentuk bahasa goresan pena maupun bahasa lisan. Kalimat ekspresif umumnya singkat, padat, dan mengandung makna denotatif. Mengapa dikatakan ekspresif? Karena dalam kalimat tersebut tercermin subjektifitas penutur. melaluiataubersamaini kata lain, lawan bicara sanggup mengerti dan memahami perasaan dan isi hati penutur melalui kalimat-kalimat ekspresif yang diujarkan.

Ciri-Ciri Kalimat Ekspresif

Setiap kalimat dalam bahasa ujar, termasuk bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri yang khas. INI yang membedakan sifat sebuah bahasa dengan bahasa lain. Terkadang seseorang yang menguasai dua bahasa atau lebih, spesialuntuk bisa mengungkapkan perasaannya secara nyata dengan salah satu bahasa yang dikuasainya. misal kasusnya, seorang pelajar Indonesia yang mencar ilmu di luar negeri contohnya di Australia, atau di Amerika, dibohongi atau diejek oleh mitra kelasnya. Pada ketika itu, ia merasa jengkel dan marah. Secara spontan, ia mengucapkan kata-kata ketus tetapi indah, "orang yang suka berbohong kehilangan penolong, orang yang dibohongi semakin diberkati". Wih...andai saya mendengar eksklusif ujaran orang tersebut, saya niscaya merasa takjub. Bagaimana mungkin, ekspresi kemarahan diungkapkan dengan bahasa metafora nan kritis? luar biasa!

Lalu, bagaimana ciri-ciri kalimat ekspresif itu sebenarnya. Berikut penjabarannya:
  1. Tipe kata dalam kalimat ekspresif bersifat emotif, imajinatif, faktual, dan sangat personal.
  2. Tipe kalimat ekspresif sanggup berbentuk pertanyaan, pernyataan, atau seruan.
  3. Tanda baca dalam kalimat ekspresif sanggup berupa koma, titik, tanda tanya, atau tanda seru.
  4. Kalimat ekspresif memakai majas personifikasi atau metafora.
  5. Struktur kalimat ekspresif sanggup berbentuk kalimat tunggal, kompleks, atau majemuk.
  6. Kalimat ekspresif sangat dialogis dan berbentuk ujaran langsung.
  7. Ragam bahasa dalam kalimat ekspresif bebas, boleh memakai bahasa formal, informal ibarat bahasa gaul atau bahasa adonan yang menyimbolkan keakraban.
  8. Nada bahasa yang terkandung dalam kalimat ekspresif sarat pesan emosional dan moral. 
  9. Sudut pandang penceritaan kalimat ekspresif sanggup sebagai orang pertama, kedua, atau ketiga.
  10. Kalimat ekspresif sanggup dibarengi dengan bahasa tubuh, mimik wajah, gesture, dan sorot mata. 
  11. Dalam bahasa tulis, kalimat ekspresif sanggup disertai gambar, tabel, grafik, atau diagram yang mewakili imajinasi penulis. 
  12. Kalimat ekspresif juga memperhatikan penerapan spasi, jenis dan ukuran huruf.
Berdasarkan konsep pengertian dan ciri-ciri kalimat ekspresif di atas, sanggup disimpulkan bahwa kalimat ekspresif ialah sebuah gaya bahasa konotatif/emotif berupa pertanyaan, pernyataan, dan permintaan yang mewakili perasaan seseorang, diungkapkan dengan impulsif dan eksklusif disertai bahasa badan dalam bahasa lisan atau disertai tanda baca dalam bahasa goresan pena baik dalam bentuk formal maupun informal.

Dalam penerapannya sehari-hari, kalimat ekspresif sanggup berupa kalimat konotatif/emotif atau kalimat majas yang sarat makna. Namun tidak jarang juga kalimat ekpresif diungkapkan dengan kalimat biasa yang denotatif/adil. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh-contoh kalimat ekspresif diberikut ini:

misal-misal Kalimat Ekspresif

misal-contoh kalimat ekspresif diberikut ini terbagi menjadi tiga bagian:

1. misal kalimat ekspresif bermakna denotatif/adil (sebenarnya)

  • Kamu cantik.
  • Saya memang bodoh.
  • Mengapa saya begitu sial hari ini?
  • Siapa juga yang ingin berkenalan denganmu!
  • Kamu kaya, sementara saya miskin, kita mustahil bersatu.
  • Aku tidak pintar, tetapi saya tidak pernah membohongimu.
  • Dia membuat saya kecewa selamanya.
  • Aku ingin pulang dan tidak akan kembali.
  • Pergilah secepatnya dari sini!
  • Mampukah dirimu menciptakanku senang kembali?
  • Hore! saya lulus SBMPTN 2017.
  • Alhamdulillah! mitra kita juga lulus di STAN 2017.
  • Aku belum lulus tahun ini, kawan.
Kalimat ekspresif denotatif ibarat di atas sangat sering kita jumpai dalam percakapan sehari-hari. Ketika seseorang ingin memberikan maksudnya, aneka macam macam bentuk kalimat yang keluar dari mulutnya. Entah itu berupa kalimat seruan, pernyataan, atau pertanyaan. Bagi yang masih bersahabat dengan tulis-menulis buku harian pun, saya yakin familiar dengan kalimat ekspresif ibarat di atas. Iya kan?

2. misal kalimat ekspresif bermakan konotatif/emotif (bukan arti sebenarnya)

  • Dia ialah bunga desa.
  • Persinggahan terakhirnya sebelum menutup mata ialah hotel prodeo.
  • Ia hidup sebatang kara, sehabis buah hatinya hijrah ke balik papan.
  • Dasar orang utan!
  • Dasar anjing sialan!
  • Mengapa engkau lebih menentukan rumput tetangga!
  • Mukanya merah padam!
  • Wajahmu ialah bulan purnama yang menerangi malamku.
  • Bagaimana mungkin saya patuh kepada orang yang enteng tangan?
  • Hari ini ialah hari keemasan buatku.
Kalimat ekspresif konotatif di atas ialah simbol ujaran agak susah dipahami orang awam. Biasanya penerapan kata ini bergantung kebiasaan dan lingkungan seseorang. Kalimat ekspresif emotif yang kurang sopan, biasanya terdengar di lingkungan bebas ibarat di pasar, di terminal, atau di stasiun. Sedangkan, kata ekspresif yang sopan biasanya terdengar di lingkungan orang-orang berpendidikan.

3. misal kalimat ekspresif yang bermakna majas
  • Majas simile (perbandingan) - Rossi membelah lintasan balap bak mengendarai angin.
  • Majas personifikasi - Pulpennya bagai penari samba yang terus bergoyang melukis lembaran kertas.
  • Majas personifikasi - Wajah itu mengingatkanku pada mentari pagi yang memantul di wajah Bengawan Solo, Meskipun terlihat, tetapi kalau kusentuh, memudar, tersapu kelincahan air yang berenang menyusuri liuk-liuk bebatuan. 
  • Majas sarkasme (berlebih-lebihan) - Kepergian sang kekasih menyisakan luka yang terus meletuskan lava penyesalan, membuat hati Zerna semakin tercabik-cabik, mengajak matanya mengalirkan banjir darah, dan mengundangnya bergegas melangkah dan menjemput simpulan hidup di tiang gantungan. 
Kalimat ekspresif bermakna majas di atas, jarang dipakai dalam bahasa lisan. Kalimat tersebut justru sangat familiar dipakai oleh penulis-penulis cerpen, novel, atau roman. Sekalipun ada yang menggunakannya dalam bahasa lisan, niscaya bukan orang sembarangan. Mungkin ia ialah penyair, seniman, atau andal bahasa.

Akhir kata, semoga klarifikasi perihal Pengertian, Ciri-Ciri, misal Kalimat Ekspresif yang tersaji di goresan pena ini sanggup menjadi buah ranum yang melegakan rasa lapar dan dahaga keilmuan para pembaca. Terima kasih!

Posting Komentar untuk "Pengertian, Ciri-Ciri, Teladan Kalimat Ekspresif"