Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Benzena Dan Turunannya Serta Kegunaannya

INIRUMAHPINTAR - INI klarifikasi wacana Benzena dan Turunannya serta Kegunaannya. Benzena ialah senyawa hidrokarbon aromatik. Nama aromatik dipakai alasannya yaitu senyawa tersebut ada yang berbau sangat harum. Walaupun kini banyak ditemukan turunan senyawa hidrokarbon aromatik yang berbau tidak lezat bahkan uapnya beracun, namun hingga dikala ini nama aromatik tetap dipertahankan. Hal ini dimaksudkan untuk menawarkan kepastian sifat karakteristik kimianya bukan pada baunya.

Struktur Benzena

Rumus molekul benzena sudah ditemukan semenjak tahun 1834 yaitu C6H6. Dari rumus molekulnya sanggup diketahui bahwa benzena ialah senyawa tidak jenuh alasannya yaitu tidak memenuhi rumus CnH2n+2. Namun demikian,  rumus struktur benzena menjadi duduk kasus selama bertahun-tahun. Persoalan itu kemudian terselesaikan atas ajakan Kekule tahun 1865 yang mengusulkan supaya enam atom hidrogen yang terikat pada atom-atom karbon pada molekul C6H6 setara. Menurut Kekule, struktur yang paling mungkin dari C6H6 adalah struktur cincin. Ikatan antara atom-atom C-nya diberikatan tunggal dan diberikatan rangkap dua. Kedua ikatan tersebut berposisi secara berseling. Jadi, struktur benzena ialah segi enam beraturan dan setiap atom C mengikat satu atom H ibarat terlihat pada gambar di bawah ini:


Kestabilan Struktur Benzena

Jika kita melihat gambar di atas, seakan-akan benzena praktis diadisi ibarat alkena. Tetapi ternyata benzena sukar diadisi bahkan lebih praktis mengalami reaksi substitusi. Oleh alasannya yaitu itulah maka dikembangkan model benzena yang ikatan rangkapnya sanggup berpindah daerah (beresonansi). Ikatan rangkap yaitu kumpulan elektron. Makara ketika benzena diadisi, elektronnya akan berpindah sehingga menghasilkan struktur molekul yang tetap sama ibarat sebelum elektron berpindah.

Tata Nama Senyawa Turunan Benzena

Perkembangan kimia karbon berlangsung sangat pesat, jauh sebelum sistem tata nama yang sistematis dikembangkan. Untuk hidrokarbon aromatik, banyak nama-nama yang diambil dari nama lazim yang ada di literatur lama. Tetapi, nama-nama senyawa hidrokarbon aromatik tersebut kurang sistematis, alasannya yaitu itu susah untuk diingat. Walaupun demikian, dikala ini sudah dipakai tata nama yang sistematis.

Jika satu atom H atau lebih benzena diganti oleh atom (gugus atom) maka akan terbentuk senyawa turunan benzena. Karena reaksi itu ialah reaksi substitusi maka atom (gugus atom) pengganti dinamakan substituen. 

1. Nama turunan benzena satu substituen
Turunan-turunan benzena satu substituen yaitu Halogen (nama lazim: fluorobenzena / fenil fluorida klorobenzena / fenil klorida bromo benzena / fenil bromida iodo benzen / fenil iodida, Alkil (nama lazim: metil benzena / toluena), Hidroksi (nama lazim: hidroksi benzena / fenol), Amino (nama lazim: amino benzena / anilin), Nitro (nama lazim: nitro benzena), Karboksilat (nama lazim: asam benzoat), Aldehid (nama lazim: benzaldehida), Sulfonat (nama lazim: asam benzena sulfonat), Etena (nama lazim: fenil etena / stirena)

2. Nama turunan benzena 2 substituen
Bila dua atom H dari molekul benzena yang disubstitusi maka ada tiga kemungkinan posisi substituen yang terikat pada atom-atom karbon. Hal itu sanggup ditetapkan dengan awalan o (orto), m (metal), p (para) atau dengan memakai angka. Jadi, tiap-tiap atom C pada inti benzena didiberi nomor guna memilih posisi substituennya.
  • Posisi orto (o) atau posisi 1,2
    Jika kedua substituen terletak pada atom C yang bersebelahan.
  • Posisi meta (m) atau posisi 1,3
    Jika kedua substituen berselang satu atom C.
  • Posisi para (p) atau posisi 1,4
    Jika kedua substituen pada atom C berseberangan. Apabila jenis substituen tidak sama maka urutan prioritas penomoran yaitu sebagai diberikut:
    COOH, – SO3H, – COH, – OH, – NH2, – CH3 – NO2, - X
3. Nama turunan benzena 3 substituen
Jika terdapat tiga jenis atau lebih substituen maka posisi substituen ditetapkan dengan angka

Sifat-sifat, Pembuatan, dan Kegunaan Benzena, serta Beberapa Senyawa Turunan Benzena

a. Benzena
Benzena ialah senyawa yang berwujud cair pada suhu kamar, sangat praktis menguap, dan bersifat racun. Benzena juga memiliki sifat tidak reaktif, praktis terbakar, sukar mengalami reaksi adisi, tetapi praktis mengalami reaksi substitusi. Sebelumnya benzena dibentuk dari pemanasan kerikil bara tanpa udara (pirolisis). Tetapi, dikala ini dengan berkembangnya sistem katalis, benzena dibentuk dari minyak bensin (gasolin) yang mengandung atom C5 – C10. Benzena banyak dipakai untuk pelarut dan untuk materi dasar pembuatan senyawa turunan benzena dengan cara reaksi substitusi. 

b. Toluena
Tolouena yaitu cairan tidak berwarna yang cara pembuatannya melalui proses alkilasi atau substitusi gugus alkil. Reaksi itu disebut sintesis fiedel craft yaitu mereaksikan benzena dengan kloro metana dengan katalisator AICI. Toluena dipakai untuk membuat materi p3l3d4k tr1n1tr0 t0lu3en4 (TNT).


c. Fenol
Fenol yaitu zat cair tidak berwarna, praktis larut dalam air dan bersifat asam lemah. Fenol sanggup dibentuk dengan mereaksikan fenil halida dengan basa berpengaruh pada temperatur 320 derajat Celcius. Fenol sanggup membunuh bakteri/mikroba sehingga dipakai sebagai desinfektan yaitu materi pembuat karbol. Selain itu, fenol juga dipakai sebagai materi untuk membuat zat warna dan sebagai materi pembuatan plastik jenis bakelit.

d. Anilin
Anilin ialah senyawa yang berwujud cair, tidak berwarna, sukar larut dalam air, dan uapnya bersifat racun. Anilin bersifat basa lemah alasannya yaitu adanya gugus amino. Pembuatan anilin sanggup dengan cara mereaksikan fenil halida dengan NH3 atau reaksi reduksi nitro benzena. Dalam industri anilin dipakai sebagai materi dasar pembuatan zat warna. Selain itu, zat tersebut dipakai untuk materi pembuatan obat-obatan, materi bakar r0ket, dan sebagai materi peled4k.

e. Asam benzoat
Asam benzoat ialah asam lemah, sukar larut dalam air, dan titik leburnya 122 derajat Celcius. Zat tersebut diperdagangkan dalam bentuk garam sodium benzoat (C6H5COONa)Asam benzoat sanggup dibentuk dari reaksi oksidasi toluena dengan oksidator KMnO4 dalam suasana asam. Sampai dikala ini dalam takaran tertentu garam natrium benzoat dipakai sebagai pengawet materi masakan dan minuman enteng (soft drink).

f. Asam salisilat
Asam salisilat ialah senyawa turunan asam benzoat yang memiliki nama sistematis asam orto - hidroksi benzoat. Untuk memperoleh asam salisilat, garam natrium salisilat direaksikan dengan HCl hingga terbentuk asam salisilat. Bila asam salisilat direaksikan dengan anhidrida asam asetat akan dihasilkan asetosal atau aspirin. Kegunaan asam salisilat yaitu untuk pembuatan talk salisil dan obat kulit salisil spiritus, sedangkan aspirin yaitu obat-obatan yang sanggup menurunkan gerah dan menghilangkan rasa pusing.

g. Stirena
Stirena dibentuk dari substitusi H2C=CH2 pada molekul benzena dengan katalis AlCl3 dicampur dengan HCl pada suhu 95 derajat Celcius. Etil benzena kemudian digerahkan pada suhu 600 derajat Celcius dengan katalis logam Zn. Logam Zn juga berfungsi sebagai dehidrogenasi gugus etil. Stirena dipakai sebagai materi dasar pembuatan jenis plastik yang dikenal dengan nama polistirena. Sekarang polistirena dipakai sebagai kabin TV, radio, boneka, dan sebagainya.


Nah, begitulah klarifikasi lengkap wacana Benzena dan Turunannya serta Kegunaannya. Selamat mencar ilmu dan semoga bermanfaa!

Posting Komentar untuk "Benzena Dan Turunannya Serta Kegunaannya"