Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cara Menjadi Diri Sendiri, Bersikap Tegas Dan Percaya Diri

Menjadi diri sendiri dan bersikap tegas sanggup meningkatkan harga diri serta rasa percaya diri kita. Juga sanggup mengurangi tingkat stres dalam hidup. Lebih tegas juga sanggup diartikan menjadi kemampuan untuk menikmati korelasi yang aktif dan sehat dengan orang-orang di sekitar kita.

Teknik Menjadi Diri Sendiri dan Bersikap Tegas


Belajar bagaimana cara menjadi diri sendiri dan bersikap tegas serta percaya diri ialah sebagaimana cara kita dalam berkomunikasi.

Berkomunikasi secara eksklusif yang dilakukan dengan kejujuran emosional, maka akan sanggup menghindari kita dari interaksi yang pasif atau berangasan dan sanggup membuat kita menjadi seorang yang lebih asertif, tegas dan efektif.
 Menjadi diri sendiri dan bersikap tegas sanggup meningkatkan harga diri serta rasa percaya  Teknik Menjadi Diri Sendiri, Bersikap Tegas dan Percaya Diri

1. Hargai dan Hormati Pandangan Diri Sendiri. 


Menghormati, mengungkapkan dan menyuarakan pandangan diri kita sendiri ialah yang pertama yang harus kita lakukan, biar kita bisa menjadi orang yang lebih tegas. 

Lebih penting lagi, mencar ilmu menghargai perspektif/ pandangan kita. Jika kita cenderung pasif ketika diberinteraksi dengan orang lain dan berharap untuk menjadi orang yang lebih tegas dan percaya diri, maka kita perlu untuk mengenali dan lebih sering mengungkapkan kebutuhan, perasaan, dan pendapat kita sendiri secara verbal. 

 Menjadi diri sendiri dan bersikap tegas sanggup meningkatkan harga diri serta rasa percaya  Teknik Menjadi Diri Sendiri, Bersikap Tegas dan Percaya Diri


Teknik terbaik untuk melakukannya ialah dengan mengingatkan diri kita sendiri wacana kebutuhan dan harapan khusus kita serta secara aktif mengkomunikasikannya secara eksklusif dan tentu saja rasa hormat kepada orang-orang di sekitar kita.


Usaha dalam meningkatkan ketegasan diri akan menjadi suatu proses pemenuhan terhadap kebutuhan diri pribadi segera setelah kita memulainya. 

Bahkan, dengan sedikit peningkatan ketegasan saja, maka akan sangat memmenolong kita dalam memberikan apa yang kita pikirkan dan rasakan dengan lebih efektif.

Ketika kita mempunyai kebutuhan atau harapan yang tidak terpenuhi, mungkin saja alasannya ialah sebagian dari kita belum menyuarakannya, belum menghargai dan menghormati pandangan diri kita sendiri, untuk itu pikirkanlah wacana bagaimana kita ingin membuat situasinya menjadi sedikit tidak sama.

Menuliskan pandangan, kebutuhan serta harapan diri kita sendiri yang kita berniat untuk ungkapkan, dan suarakan, serta dengan latihan menyuarakannya lewat mitra dekat, atau keluarga kita.

Berlatih mengidentifikasi dan menyuarakan pandangan, kebutuhan dan harapan diri sendiri sehingga kita merasa lebih percaya diri untuk menegaskan diri kita ketika memang ketegasan itu diperlukan.

2. Mulai dengan Dalam Satu Domain Tertentu. 


Menjadi diri sendiri dan bersikap tegas akan lebih simpel untuk dilakukan, jikalau kita serius dalam satu domain tertentu saja, contohnya terlebih lampau dalam kehidupan sehari-hari kita sendiri. 

Hal ini bukan berarti kita harus lebih tegas dengan mereka yang lebih muda dari kita atau dalam posisi yang kurang berpengalaman di lingkungan kerja kita. 

Sebaliknya, cobalah untuk menjadi diri sendiri dan lebih tegas dengan mereka yang mengenal kita dengan baik, yang mungkin akan menghargai partisipasi kita yang aktif dalam suatu interaksi sosial.

Lebih Spesifik. Menjadi lebih tegas lagi di satu daerah tertentu atau selama diberinteraksi dengan satu orang tertentu. 

Misalnya, kita sanggup memutuskan untuk bersikap lebih tegas dengan seorang mitra yang selalu mencoba merencanakan sesuatu untuk Anda tanpa bertanya kepada Anda terlebih lampau.

Lebih Konsisten. Pastikan untuk latihan menjadi lebih tegas kapan pun Anda berada di daerah itu atau dengan orang itu. 

Jika mitra Anda sering menelepon Anda pada hari Jumat sore untuk memdiberi tahu Anda apa yang akan Anda berdua lakukan, antisipasi panggilan tersebut setiap ahad dan praktikkan apa yang akan Anda katakan.

Seiring Anda menyadari bahwa Anda berhasil menjadi lebih tegas, perluas perubahan positif yang sudah Anda buat dalam satu bidang kehidupan Anda ke dalam lingkungan sosial lainnya. 

Sesudah lebih tegas dengan mitra ini, Anda mungkin mulai menjadi lebih tegas di daerah kerja, dengan anggota keluarga, atau dengan orang orang penting lainnya.

3. Perhatikan Sikap atau Perilaku Non-Verbal Anda. 


misal klasik di sini ialah mempertahankan kontak mata. Pastikan untuk lebih sering melaksanakan kontak eksklusif dengan orang-orang yang diberinteraksi dengan Anda, terutama ketika berbicara eksklusif dengan seseorang. 

Duduk atau bangun tegak, dengan badan Anda menghadap siapa pun yang mempunyai perhatian pada Anda.

Tersenyum ketika Anda senang dan cemberut ketika Anda marah. Hal ini akan sangat memmenolong Anda mengesampingkan kejujuran emosional.

Pastikan bahasa badan Anda rileks. Tidak spesialuntuk wacana memberikan pandangan dan keyakinan saja, alasannya ialah hal itu akan memdiberi Anda rasa percaya diri yang lebih besar juga. 

Secara khusus, pastikan Anda tidak mengatupkan rahang Anda.

Berlatihlah di cermin. Mungkin terasa konyol pada awalnya, tetapi melihat bagaimana Anda duduk atau bangun di cermin akan memmenolong Anda mengenali aspek-aspek postur Anda yang sanggup dibaca oleh orang lain.

4. Bersiaplah Terhadap Perlawanan. 


Ketika kita berusaha meningkatkan ketegasan kita, pahamilah bahwa reaksi orang-orang tidak akan selalu terjadi ibarat yang kita harapkan. 

Apalagi, jikalau orang-orang itu sudah terbiasa diberinteraksi dengan kita dan dulunya kita bersikap pasif, mereka mungkin awalnya akan terkejut atau bahkan menanggapi secara negatif terhadap kali pertama kita menyatakan sikap tegas dalam sebuah interaksi sosial kita.

Terimalah kenyataan bahwa mungkin kita akan menghadapi ketidaknyamanan dalam perjuangan kita meningkatkan ketegasan dan rasa percaya diri kita. Namun, ketahuilah bahwa ini ialah hal yang bagus! Artinya, kita tumbuh dan belajar.

Ingatkan diri Anda bahwa itu ialah hak Anda untuk menegaskan kebutuhan dan perasaan Anda dan hal itu akan mengarah pada sebuah korelasi jangka panjang yang lebih baik.

Jika kita menghadapi perlawanan atau sikap negatif, ingatkan diri Anda sendiri bahwa Anda mengendalikan reaksi Anda sendiri dan teruslah bersikap dengan hormat dan tegas.

Katakan sesuatu ibarat "Saya memutuskan untuk tidak mengizinkan orang lain mengambil laba dari aku, dan saya tidak akan mengizinkan menyerang satu sama lain alasannya ialah melihat hal tidak sama."

5. Bersiap Pula Untuk Keuntungan yang didapat. 


Selain mungkin akan menerima perlawanan dan juga sikap negatif terhadap perubahan sikap ketegasan yang kita lakukan, kita juga harus bersiap pula akan laba yang kita dapat. Mengapa? Agar kita bisa tetap berada didalam jalur dan tetap saling menghormati.

Selain bermanfaa mengurangi stres, menjadi lebih tegas akan memmenolong mencegah kebencian kita yang adakala bisa tumbuh dalam konteks kepasifan. 

Selain memperlihatkan cara yang lebih sehat untuk memproses kemarahan, meningkatkan ketegasan akan benar-benar memmenolong kita mendapatkan lebih banyak dari apa yang kita inginkan dari kehidupan. 

Ingatkan bahwa Anda layak mendapatkannya.

Pikirkan wacana bagaimana kehidupan kita akan menjadi lebih baik ketika kita bisa menjadi lebih tegas dalam situasi tertentu, dan memvisualisasikan menolongan dari ketegangan dan penghargaan lain yang akan dibawa oleh ketegasan kita.

Tuliskan manfaat yang didapatkan alasannya ialah menjadi lebih tegas yang paling Anda rasakan. Bawalah daftar itu, sebagai motivasi untuk terus memuaskan kebutuhan dan harapan diri Anda sendiri.


Berkomunikasi dengan Jelas, jujur , dan Tegas



1. Berlatihlah utuk Mengatakan "Tidak". 


Sangat penting untuk mengenali dan merangkul hak kita untuk spesialuntuk menyampaikan "tidak." Terutama jikalau kita biasanya merasa susah untuk membuat orang kecewa. 

Secara harfiah kita sanggup latihan melakukannya di depan cermin. Lihatlah mata Anda dan katakan, "Tidak, saya tidak bisa melakukannya sekarang." 

Sertakan penjelasannya, akan tetapi singkat, dan tekankan bahwa Anda tidak mau atau tidak sanggup melaksanakan apa yang diminta dari Anda.

Latih apa yang ingin Anda sampaikan. Jika ada hal-hal rutin yang Anda diminta dan patuhi, dan Anda merasa tertekan atau tidak ingin melakukannya, maka persiapkan diri Anda untuk membela diri sendiri dengan melatih apa yang akan Anda katakan di lain waktu.

2. Pastikan Nada Suara Anda Menunjukkan Ketegasan. 


Selain dari apa yang akan Anda katakan, bagaimana cara Anda mengatakannya juga ialah aspek yang sangat penting dari komunikasi yang sehat dan konstruktif. 

Perhatikan nada bunyi Anda dan pastikan Anda berbicara dengan tegas, tetapi tetap dengan nada santai dan dengan kecepatan yang stabil serta percaya diri. 

Hilangkan perasaan resah Anda, cobalah untuk berbicara lebih mendalam dan hangat. Hal ini akan sangat memmenolong dalam mencerminkan emosi dan apa yang Anda rasakan.

Tekankan ketulusan dan kejelasan dalam cara serta nada bunyi Anda ketika berbicara.

Perhatikan volume bunyi Anda juga. Berbicara terlalu pelan, atau terlalu keras akan membuat orang menganggap Anda kurang fokus.

3. Dengarkan Secara Aktif dan Perhatian yang Tulus. 


Setiap kali ada yang tidak jelas, ejekan pertanyaan! 

Bagian dari mendengarkan ialah memahami dengan sempurna dari mana asalnya dan memahami orangnya. Jika Anda tidak memahami seseorang, mintalah kejelasan dan sampaikan kesediaan Anda untuk mendengarkan dan berkolaborasi dengan bahasa yang Anda gunakan.

Tanyakan hal-hal seperti:

"Apa pendapat Anda wacana ini?", 

"Apakah ini bekerja, bagaimana pendapat Anda?", Atau 

"Bagaimana berdasarkan Anda, jikalau kita melaksanakan pendekatan yang tidak sama?"

Berhati-hatilah, dan pertahankan sikap atau sikap nonverbal kita dalam mendengarkan untuk tetap sopan dan aktif. 


Fokuslah pada orang tersebut, pertahankan kontak mata, dan sementara sisihkan perspektif pribadi Anda untuk memungkinkan Anda sepenuhnya memahami pandangan pribadi mereka.

Ulangi poin-poin kunci orang lain kembali kepada mereka ketika mereka selesai berbicara dengan pernyataan seperti:

"Kedengarannya, Anda ibarat merasa ___________."

4. Validasi perspektif orang lain. 


Lakukan hal ini di awal percakapan untuk memperkenalkan sikap positif yang ingin kita pertahankan. 

Kita tidak harus oke dengan orang lain, tetapi kita juga harus mengakui apa yang mereka rasakan.

Bersikap eksplisit. Katakan sesuatu, seperti:

"Saya mengerti, Anda melihat persoalan ini secara tidak sama." Atau,

"Saya mengerti mengapa Anda perlu menolongan untuk itu."

Jika kita tidak sanggup memmenolong orang tersebut, bersiaplah untuk menyatakan dengan terang mengapa. Singkat, tetapi juga tulus. 

Misalnya, jikalau seorang mitra ingin kita memmenolong beliau pindah selama simpulan pekan dan kita sudah mempunyai planning lain, maka kita mungkin bisa menyampaikan sesuatu seperti:

“Saya akan memmenolong jikalau saya bisa, tetapi saya tidak bisa. Saya sudah punya planning dengan keluarga aku."

5. Katakan Secara Langsung Keinginan dan Kebutuhan Anda. 


Khususnya ketika ada beberapa perspektif yang menjadi pertimbangan, atau ketika suatu keputusan dibentuk untuk Anda, penting untuk memperjelas mengapa Anda melihat sesuatu yang tidak sama. 

Jika ada konflik antara perspektif, semakin terang Anda memberikan perbedaan spesifik dalam perspektif Anda, semakin besar peluang suatu persoalan sanggup dikerjakan secara kooperatif.

Misalnya, jikalau Anda gres saja mengambarkan kepada mitra bahwa Anda tidak sanggup memmenolongnya pindah rumah alasannya ialah Anda mempunyai planning dengan keluarga Anda, maka Anda sanggup mencoba melanjutkannya dengan menyampaikan sesuatu seperti:

"Menghabiskan waktu bersama keluarga saya ialah hal yang penting bagi aku."

Bersikap tegas ketika membedakan antara fakta dan opini. Meskipun balasan terhadap pendapat sebagian besar harus dimulai dengan “Saya merasa” atau “Saya rasa”, balasan terhadap fakta harus lebih eksklusif dan mulai dengan klausa ibarat “Saya mempunyai pengalaman yang tidak sama” atau “Saya sudah memahami itu secara tidak sama.”

6. Ajukan Langkah Aktif untuk Menyelesaikan Konflik. 


Diskusi itu sehat, dan mutlak dibutuhkan ketika ada banyak perspektif untuk dipertimbangkan, sebuah tawaran wacana bagaimana melangkah maju ialah salah satu bantuan yang paling konstruktif dan tegas yang sanggup Anda buat dalam percakapan, terutama dalam kelompok.

Hindari kata-kata "harus" atau "seharusnya" ketika mempersembahkan masukan, sebagai gantinya menentukan "Bagaimana dengan ..." atau "Apakah akan berfungsi jikalau ...."

 Menjadi diri sendiri dan bersikap tegas sanggup meningkatkan harga diri serta rasa percaya  Teknik Menjadi Diri Sendiri, Bersikap Tegas dan Percaya Diri


Pertahankan pendekatan kolaboratif dengan memotret aksi yang mempunyai peluang terbaik untuk sangat senang tiruana pihak terkait.

Gabungkan respons empati, langsung, dan aktif. Jika Anda sudah membuat keputusan, terutama ketika menolak sesuatu yang diminta dari Anda, sampaikan pemahaman Anda wacana situasi dan keputusan yang sesuai dalam satu pernyataan. Misalnya:

“Saya sangat oke bahwa itu akan sangat cantik untuk ___________. Namun, saya tidak bisa (berpartisipasi di dalamnya/ bergabung dengan Anda/ mengizinkan itu terjadi) alasannya ialah ___________." 

"Bagaimana dengan (waktu lain yang pas untuk tiruana orang/ orang lain yang sanggup memmenolong/ alternatif).”

Berurusan dengan konflik kecil dengan pernyataan eksklusif juga. Misalnya: 

“Saya senang kami sanggup menyebarkan (barang satu sama lain/ dapur/ kamar mandi). Namun, itu membuat saya frustrasi ketika (barang rusak/ piring kotor di wastafel/ kamar mandi yang berantakan). Mari kita mencari tahu suatu sistem untuk berurusan dengan (aturan wacana meminjam harta benda satu sama lain/ memakai dapur/ menyebarkan kamar mandi)."

Tetaplah pada poin dengan pernyataan “Saya”. Kapan pun Anda tahu apa yang Anda butuhkan, apa yang Anda inginkan, atau bagaimana perasaan Anda, pastikan ini disampaikan secara sederhana dan langsung. 

Khususnya ketika mengajukan permintaan, nyatakan apa yang Anda minta dalam satu atau dua kalimat singkat yang jelas. 

Mulai pernyataan dengan deklaratif sederhana, ibarat "Saya ingin", "Saya tidak suka", atau "Saya merasa."

Sampaikan kegembiraan atau antusiasme Anda dengan pernyataan "Saya" secara khusus, dengan menyampaikan hal-hal seperti:

"Saya akan sangat menikmatinya jika, _______."

Hindari memakai bahasa yang agresif. Ketika Anda menjadi lebih tegas, sangat penting untuk menghindari memakai bahasa yang memberikan agresifitas. 

Secara khusus, hindari pernyataan awal dengan "Anda", alasannya ialah ini akan membuat orang lain bersikap defensif dan spesialuntuk akan memperumit atau memperpanjang percakapan yang tidak perlu.

Misalnya, pilih "Saya tidak setuju" daripada "Anda salah" atau "Saya merasa jengkel ketika Anda mengganggu" bukan "Anda selalu mengganggu aku!"

Menghindari Perilaku Agresif atau Agresif Pasif


1. Rasakan Amarah Anda. 


Kemarahan dan emosi mempunyai korelasi yang rumit dengan kemampuan Anda untuk berkomunikasi. Jika 

Anda cenderung pasif, Anda mungkin tidak bersalah alasannya ialah bereaksi hiperbola terhadap kemarahan dengan sikap agresif. Namun, Anda mungkin perlu menyadari bahwa ialah hal yang sehat untuk mengungkapkan fakta bahwa ada sesuatu yang membuat Anda marah.

 Menjadi diri sendiri dan bersikap tegas sanggup meningkatkan harga diri serta rasa percaya  Teknik Menjadi Diri Sendiri, Bersikap Tegas dan Percaya Diri


Kemarahan itu normal dan alami.

Belajar mengenali kemarahan dengan mendengarkan badan Anda. Kenaikan denyut jantung dan tekanan darah, perasaan darah mengalir ke wajah, atau bab lain dari tubuh, dan gelombang kehangatan tiruananya mengindikasikan bahwa kemarahan meningkat di bawah permukaan kulit Anda.

Hindari menyembunyikan kemarahan Anda, alasannya ialah hal ini sanggup menyebabkan stres, kebencian terhadap mereka yang membuat Anda marah, perasaan menjadi korban, dan harapan yang tumbuh, meskipun ditekan untuk bertindak.

2. Ekspresikan kemarahan Anda dengan komunikasi yang jujur secara emosional. 


Ketahuilah bahwa agresivitas pasif sama merusaknya dengan aksi yang mencolok. Milikilah dan akui kemarahan Anda, dan tanggapi dengan kedewasaan dengan menyuarakannya secara eksklusif sambil bersikap hening dan hormat.

Teknik tergampang dan paling terang untuk melakukannya ialah mengambil napas dalam-dalam dan memdiberitahu seseorang bahwa sikap mereka sudah membuat Anda kesal.

Berhati-hatilah untuk tidak menyerang siapa pun yang membuat Anda marah. Jaga pernyataan Anda sederhana dan lugas dengan menyampaikan sesuatu di sepanjang kalimat: 

"Saya merasa diperparah ketika ___________ dan saya ingin Anda tahu bahwa saya tidak nyaman dengan (perilaku/ pernyataan) ibarat itu."

3. Jangan biarkan orang lain mengabaikan harapan dan kebutuhan Anda. 


Meskipun tidak ada yang salah dengan menjadi pemalu atau santai, Anda harus selalu berpartisipasi dalam percakapan atau interaksi ketika Anda mempunyai perspektif yang relevan. 

Jika Anda terus-menerus spesialuntuk "mengikuti arus" demi "menghindari konflik", orang mungkin mulai mengabaikan pikiran dan perasaan Anda.

Jika, pada kenyataannya, Anda tolong-menolong tidak suka "pempek" lagi, dan lebih suka "otak-otak" maka katakanlah!

Namun, tentu saja, ada beberapa hal yang tidak terlalu penting untuk dikatakan, jadi tidakboleh merasa Anda harus selalu menjadi bab dari setiap percakapan. Intinya adalah: ketika Anda mempunyai perasaan wacana suatu masalah, bunyi itu dan katakan.

4. Katakan ya spesialuntuk ketika Anda benar-benar berarti ya. 


Seringkali, orang yang pasif akan menyetujui hal-hal yang pada kesudahannya membuat mereka lebih tertekan atau spesialuntuk mengurangi kualitas hidup mereka secara tidak perlu. 

Jika dan ketika Anda ingin menyampaikan tidak, Anda harus mendapatkan dan mempraktekkan itu dalam kehidupan Anda dan melakukannya!

5. Biarkan diri Anda berubah pikiran wacana banyak sekali hal. 


Ketahuilah bahwa mengubah pikiran Anda wacana sesuatu dan bertindak atas keputusan Anda untuk melakukannya tolong-menolong ialah sikap yang tegas dan sehat. 

Pahami bahwa contoh pikir Anda, dan pemahaman Anda wacana suatu situasi akan sering berubah, dan bahwa peningkatan ketegasan akan membuat Anda lebih fleksibel wacana mengubah keputusan yang Anda buat dan ketika membuat keputusan baru.

Ketika Anda menjadi lebih tegas, Anda harus mengambil tugas yang lebih aktif dalam percakapan yang menyangkut Anda.

Bangga dalam membuat bantuan dan keputusan independen.

6. Mencari menolongan untuk menjadi lebih tegas. 


Bersabar dan pengertian dengan diri sendiri. Sulit untuk mulai menyuarakan perspektif Anda lebih sering, terutama ketika Anda terbiasa tetap diam. 

Jika Anda berjuang untuk meningkatkan ketegasan Anda atau menjadi semakin stres wacana cara melakukannya - atau jikalau Anda spesialuntuk mencari santunan ketika melakukannya - carilah seorang profesional kesehatan mental (psikiater).


Tindakan mendapatkan menolongan itu sendiri ialah langkah yang tegas, alasannya ialah ini ialah demonstrasi aktif dari harapan Anda untuk meningkatkan kemampuan Anda menyuarakan perspektif Anda dan membuka jalan bagi Anda menuju hidup yang lebih sehat dan lebih bahagia.

Menjadi diri sendiri, dilingkukan kerja, keluarga dan kawan, serta bersikap tegas akan meningkatkan rasa percaya diri kita.

Posting Komentar untuk "Cara Menjadi Diri Sendiri, Bersikap Tegas Dan Percaya Diri"