Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Ciri-ciri, Unsur, Struktur, Kaidah Kebahasaan Teks Berita Beserta Pengertianya

Kampung Pelajar - Didalam artikel kali ini kita akan membahas tentang Ciri-ciri, Unsur, Struktur, Kaidah Kebahasaan Teks Berita Beserta Pengertianya. Baiklah tanpa basa basi, langusng saja mari kita simak klarifikasi diberikut ini.

Seputar Berita

Hampir tiap hari, kita tidak terlepas dari diberita-diberita yang tersebar melalui media massa, baik elektronik dalam bentuk lisan/tulisan di di internet atau dalam bentuk cetak ibarat surat kabar. Dunia peradaban informasi yang semakin maju pun menuntut hadirnya sharing informasi yang lebih cepat, efisien, dan simpel diakses. Oleh lantaran itu, kata "diberita" tidaklah begitu absurd di telinga. Berita sangat identik dengan informasi dan fakta.

Definisi / Pengertian Teks Berita

Teks diberita yaitu teks meliputi fakta insiden atau insiden yang terjadi di seluruh dunia, yang disiarkan melalui media massa, baik elektronik maupun cetak.

Teks diberita juga sanggup diartikan sebagai teks yang mengandung data-data valid yang sanggup dipertanggungjawabankan kemudian disusun secara sistematis dan disebarluaskan secara konkret melalui media massa, baik elektronik maupun cetak.

Teks diberita yaitu teks meliputi informasi insiden yang sedang (recorded) atau sudah berlangsung (live) yang disiarkan melalui media televisi, radio, surat kabar, atau media-media lain di dunia maya (internet).

Karakteristik atau Ciri-ciri Teks Berita

1. Berisi fakta

2. Menggunakan bahasa yang baku dan sesuai ejaan yang disempurnakan

3. Dilengkapi dengan keterangan, baik berupa keterangan waktu (pada Hari Minggu...), keterangan tujuan (dalam rangka, untuk, dsb), keterangan tempat (di hotel, kedutaan, di sekolah, dsb), keterangan cara (dengan pelan, dengan teliti, dengan giat, dsb), dan keterangan penyebab (karena, sebab, dsb)

4. Dilengkapi dengan kata kerja atau verba transitif. Verba transitif yaitu verba yang memerlukan dua nomina sebagai subjek dan objek dalam kalimat aktif. Dalam kalimat pasif, objek itu sanggup berfungsi sebagai subjek.

5. Dilengkapi dengan kata kerja atau verba pewarta. Verba pewarta yaitu verba yang dipakai untuk mengindikasikan suatu percakapan, contohnya ujaran, kata, tukas, dan tutur.

Unsur-Unsur Teks Berita

Teks diberita mengandung unsur-unsur penyusun yang penting untuk diketahui, yaitu:

1. Kejadian atau insiden apa yang terjadi (WHAT)

2. Siapa yang mengalami atau terlibat dalam insiden tersebut (WHO)

3. Di mana insiden itu terjadi (WHERE)

4. Kapan kejadia atau insiden itu terjadi (WHEN)

5. Mengapa insiden itu terjadi? (WHY)

6. Bagaimana proses terjadinya insiden tersebut? (HOW)

Nah, ke-6 unsur yang disebutkan di atas terangkai dalam istilah yaitu 5W + 1H. What (apa), who (siapa), where (dimana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Kadangkala, untuk megampangkan untuk diingat, para guru di sekolah mempersembahkan istilah dari ke-6 unsur teks diberita di atas yaitu ADiKSiMBa (Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana). Bagaimana berdasarkan sobat dekat, lebih gampangkan untuk dihafal?

Struktur Teks Berita

1. Orientasi Berita
Orientasi diberita ialah pembuka pada teks diberita yang meliputi pembuka hal yang akan didiberitakan.

2. Peristiwa
Bagian ini ialah potongan inti. Bagian ini ialah diberita yang meliputi fakta-fakta dinarasikan sedemikian rupa.

3. Sumber diberita
Sumber diberita meliputi informasi dari mana sumber diperolehnya diberita tersebut. Sumber diberita tidak selamanya ditempatkan di tamat diberita, namun sanggup juga disematkan di dalam diberita itu sendiri.

Dalam kurikulum 2013 sendiri, struktur diberita terbagi menjadi:

1. Tubuh Berita
Keenam pertanyaan (ADiKSiMBa) umumnya diposisikan di potongan awal pemdiberitaan yang kemudian sering disebut sebagai unsur-unsur diberita. Bagian ini terletak pada potongan kepala diberita (lead) dan tubuh diberita. Adapun susunan dari unsur-unsur diberita sangat beragam, contohnya ada yang dilampaui dengan penyajian "apa", ada pula yang diawali dengan “kapan”.

2. Badan Berita
Pertanyaan “bagaimana” biasanya ditempatkan pada tubuh diberita.

3. Ekor Berita
Informasi pelengkap biasanya ditempatkan pada tamat teks diberita. INI yang disebut sebagai uraian atau buntut diberita.

Kaidah Kebahasaan Teks Berita

Di dalam teks diberita, kata-kata dan kalimat-kalimat itu ternyata mempunyai kaidah atau hukum tersendiri. Kaidah-kaidah tersebut sanggup dijadikan sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.

Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai diberikut.

1. Penggunaan bahasa bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan. Bahasa standar lebih simpel dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat terkenal ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.

2. Dalam teks diberita, bahasa yang dipakai biasanya ialah perpaduan kalimat pribadi dan kalimat tidak langsung. Kalimat pribadi ditandai oleh dua tanda petik ganda ("...") dan disertai keterangan penyertanya. Penggunaan kalimat pribadi terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber diberita. Kalimat tidak pribadi sendiri, ialah kaidah bahasa umum dalam suatu teks cerita, yang biasanya ditampilkan semenjak awal atau orientasi teks diberita.

misal:
  • “Wisatawan, masyarakat dan pendaki tidak diijinkan mendaki dan beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah Gunung Slamet,”paparnya.
  • “Sebelum meletus, gempa tremor semakin rapat dengan amplitudo sekitar 15 milimeter. Karena tremor membesar, gempa vulkanik sudah tidak terekamn,” tutur Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo, Gde Suantika.


3. Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat pribadi menjadi kalimat tidak langsung.

misal:

  • Sejumlah staf Adpel Makassar menyampaikan bahwa Kepala Adpel Makassar sudah pulang.
  • Abdullah menyampaikan bahwa ayahnya pingsan dan tidak ada satu pun orang di rumah yang sanggup membawa ke rumah sakit.
  • Data di BNPN mnenyebutkan bahwa terdapat lebih dari 10 ribu hektare hutan dan lahan produktif di Riau.


4. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dan hasil pemikiran. Kata-kata yang dimaksud, antara lain, memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan, dan beranalogi.

misal:
  • Mereka memikirkan solusi untuk sanggup keluar dan peristiwa-peristiwa yang memilukan itu.
  • Warga membayangkan seandainya hujan itu kembali turun dengan terus-menerus.


5. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dan perlunya kelengkapan suatu diberita yang meliputi beberapa aspek unsur  kapan dan di mana.

misal:
  • Sekitar pukul 12.45 WIB, langit Riau tampak mendung.
  • Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter (SR) menerjang Maluku pagi ini.
  • Sepuluh han menjelang Lebaran, Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan materi pokok.
  • Peningkatan arus pulang kampung menjelang Natal dan tahun gres dan Manado ke pulau-pulau yang berada di wilayah Nusa Utara yang melingkupi tiga daerah. yakni Kabupaten Sitaro, Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Talaud, terlihat mengalami lonjakan cukup tinggi, Rabu (19/12/2012) sore.


6. Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, ibarat kemudian, sejak, sesudah, awalnya, akhirnya. Hal ini terkait dengan contoh penyajian diberita yang umumnya mengikuti contoh kronologis (urutan waktu).

misal:
  • Sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak mendung. Tak usang kemudian, hujan yang dibutuhkan tiruana masyarakat balasannya un turun. Hujan yang turun di siang bolong ini memang tidak terlalu deras.
  • Itu tempatnya masuk perkampungan. Jadi, kita melalui Jalan Fatmasari Raya, kemudian masuk Jalan Cimanggis, dan masuk Jalan Haji Mansyur,” kata petugas Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Selatan, Dandi.
Demikianlah klarifikasi perihal Pengertian, Ciri, Unsur, Struktur, Kaidah Kebahasaan Teks Berita. Semoga bermanfaa!☺️

Posting Komentar untuk "Ciri-ciri, Unsur, Struktur, Kaidah Kebahasaan Teks Berita Beserta Pengertianya"