Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

15 Pola Karangan Bebas Ihwal Pengalaman Liburan Sekolah Terbaru

 misal Karangan Bebas ihwal Pengalaman Liburan Sekolah Terbaru 15 misal Karangan Bebas ihwal Pengalaman Liburan Sekolah Terbaru

misal Karangan Bebas ihwal Pengalaman Liburan Sekolah Terbaru - Hai teman akrab apa kabar kalian tiruana? Semoga baik-baik saja yaa. Jika teman akrab sedang mendapat kiprah sekolah pelajaran Bahasa Indonesia ihwal karangan liburan sekolah kemarin dan teman akrab susah mendapat inspirasi, maka tidakboleh kawatir alasannya ialah admin akan mempersembahkan pola karangan ihwal liburan yang sanggup menginspirasi teman akrab untuk membuat karangan versi teman akrab sendiri. Mari simak misalnya di bawah ini.

misal Karangan Liburan Sekolah 1

Berlibur kerumah nenek

Liburan sekolah ialah hari-hari yang sangat saya tunggu setiap 6 bulan sekali. Aku sangat besar hati ketika liburan hadir alasannya ialah saya sanggup mengunjungi nenek ku di desa. Aku memang sudah terbiasa setiap liburan sekolah saya menentukan untuk menemani nenek ku. Hari itu ialah hari ahad sehabis hari sabtunya saya bagi rapor sekolah saya eksklusif pergi kerumah nenek bersama ayahku. Ibu tidak ikut alasannya ialah adik sedang sakit waktu itu sehingga saya dan ayahku pergi berdua saja. Rumahku dan rumah nenek ku cukup jauh sekali sekitar 7 jam perjalanan dengan memakai kendaraan beroda empat pribadi. Aku sangat menikmati perjalanan dengan hutan yang rimbun dan jalanan yang berliku-liku khas pepegununganan. Ayahku pun terlihat senang sanggup menemaniku pergi kerumah nenek. Namun diperjalanan saya mendapat hambatan alasannya ialah mobilku ternyata mengalami pecah ban dan terpaksa ayahku harus mengganti ban terlebih lampau sebelum sanggup melanjutnkan perjalanan. Waktu yang seharusnya ditempuh spesialuntuk 7 jam tetapi alasannya ialah ada hambatan dalam perjalanan maka waktu yang ditempuh menjadi 8 jam dan terlihat dari wajah ayah yang tadinya besar hati menjadi lelah sekali. Ya masuk akal saja perjalanan yang sangat jauh dan ayah spesialuntuk menyetir sendiri. Tetapi saya tetap menghibur ayah dalam perjalanan hingga tak terasa pukul 9 malam balasannya saya datang dirumah nenek.

Malam itu ternyata nenek belum pulas alasannya ialah ia menunggu kehadiranku. Kagetnya lagi ternyata nenek sudah memasakan saya makanan kesukaanku dan ayahku yaitu kepiting yang di campur dengan saus khas buatan nenek. Daerah nenek memang terletak di pesisir pantai sehingga sangat simpel mendapat kepiting. Aku dan ayahku yang tadinya sangat lelah menjadi bersemangat kembali ketika melihat senyum nenek ku dan ditambah lagi dengan hidangan yang ia masak untuk kami. Aku jadi terharu ketika melihat nenek agak susah berjalan alasannya ialah asam uratnya. Sesudah selesai makan, saya pun mengobrol-ngobrol dengan nenek ku untuk sekedar melepas kerinduanku selama 6 bulan tak bertemu. Ayahku sudah terpulas mungkin alasannya ialah ia lelah sekali. Aku memang cucu keakungan nenek ku, ya masuk akal saja alasannya ialah saya memang cucu pertamanya. Malam itu nenek menceritakan banyak hal sampai-sampai saya tak sadar bahwa saya sudah terpulas di kamar nenek ku. Dalam hatiku maaf ya nek saya lelah sekali. 

Tak terasa sudah pagi, ketika saya berdiri ternyata nenek sudah menciptakankan ku sarapan dan ayahku sudah entah kemana, mungkin ia main ke daerah mitra lamanya. Aku pun lekas menyantap sarapan dan pergi kepinggir pantai dengan Edo, anak sepantaranku yang juga tetangga samping rumah nenek. Aku bermain di pantai hingga saya lupa waktu ternyata sudah pukul 11 siang dan saya pun harus kembali kerumah jikalau tidak nenek akan murka padaku. Pada hari itu saya spesialuntuk menghabiskan waktuku di sekitar rumah nenek saja sembari menemani nenek. Hari-hari pertamaku disana saya habiskan untuk memmenolong nenek sehingga ia sanggup bersantai dirumah. 

Sesudah hari kelima ku disana, saya dan ayahku tetapkan untuk mengajak nenek menuju kekota terdekat sekaligus mengajak nenek jalan-jalan semoga ia tak jenuh. Aku memang sengaja mengajak nenek ke kota alasannya ialah saya kasihan melihat nenek yang setiap harinya dihabiskan spesialuntuk dirumah. Nenek sangat senang ketika saya mengajaknya ke kota dan membelikannya pakaian, selendang, dan sebagainya. Aku senang melihat nenek tersenyum begitupun dengan ayahku. Hingga sore pun datang dan balasannya kami pun pulang kerumah nenek. Sepulang dirumah saya pun eksklusif terpulas alasannya ialah memang lelah sekali. Namun meskipun saya lelah tetapi saya tetap senang melihat nenek ku tersenyum bahagia.

Hari ketujuh saya disana ialah hari terakhirku liburan dirumah nenek. Sebenarnya saya masih betah berlama-lama dirumah nenek untuk menemaninya tetapi waktu memang tak memungkinkan. Meskipun saya masih mempunyai libur sekolah, tetapi ayah sudah harus masuk bekerja alasannya ialah hari cutinya spesialuntuk seminggu saja. Nenek bergotong-royong sudah saya ajak untuk tinggal dirumahku, namun ia menolak alasannya ialah ingin di desa saja yang nyaman dan tenang, katanya sih orang bau tanah malah akan stres jikalau hidup di kota alasannya ialah sangat ramai. Padahal ya rumahku tidak ramai alasannya ialah rumahku terletak di komplek. Namun apa daya bujukanku tetap tak berhasil. Hari itu saya sangat murung dan malam harinya saya dan ayahku pulang menuju kerumah.

misal Karangan Liburan Sekolah 2

Liburan di Lampung

Tak terasa hari liburan yang sangat ditunggu-tunggu sudah tiba. Aku dan kelima kawanku yaitu Budi, Dewi, Miko, Mila dan Adi tetapkan untuk berlibur ke Lampung. Mungkin agak guah kedengarannya tetapi sehabis kami menghitung-hitung dan memilah-milah balasannya kami tentukan bahwa Lampung ialah destinasi kami untuk liburan sekolah tahun ini. Kami memang sudah usang merencanakan liburan sudah lebih dari 1 bulan dan kami sudah mencari info sedetil mungkin ihwal objek wisata di Lampung. Akhirnya kami pun menentukan mikro destinasi wisata kami yaitu Pulau Pahawang, Pantai Teluk Kiluan dan Pantai Krui. Kami menentukan ketiga daerah tersebut secara berurutan dari yang terdekat hingga yang paling jauh. Kami juga sudah mempersiapkan tiruananya secara matang dan kami pun memakai kendaraan beroda empat pribadi jadi sanggup menghemat waktu meskipun biaya yang dikeluarkan sedikit lebih banyak.

Harinya pun tiba, kami berkumpul di rumah Miko alasannya ialah kendaraan beroda empat dialah yang kami gunakan alasannya ialah selain luas mobilnya pun cukup nyaman dan sanggup menyesuaikan dengan trek yang susah. Kami berangkat pukul 7 pagi dari Bandung. Perjalanan kami mulai dengan suka cita dan kami sangat bersemangat. Namun perjalanan memang sangat jauh sekitar 10 jam dari Bandung. Sampai setengah perjalanan kami pun mulai lelah bercanda ria balasannya satu persatu dari kami terpulas. Ketika naik kapal kami pun dibangunkan Miko alasannya ialah ia yang menyetir. Kami berada di kapal pukul 2 siang dan gerah terik memang ketika itu sehingga kami menentukan untuk istirahat di daerah VIP. Perjalanan dari Merak menuju Bakauhueni selama 3 jam dan balasannya kapal menyandar di Dermaga III. Kami pun melanjutkan perjalanan ke Kota Bandar Lampung. Jarak dari Bakauhueni ke Kota Bandar Lampung sekitar 3-4 jam dengan perjalanan santai. Akhirnya kami hingga di Bandar Lampung pukul 8 malam malam diluar dugaan kami terlalu usang diperjalanan hingga 13 jam. Kami eksklusif menginap di rumah Neneknya Budi di Kota Bandar Lampung dan kami pun diberistirahat untuk memulai perjalanan hari esok ke objek wisata pulau pahawang.

Pagi pun tiba, saya dan kawan-kawanku bersiap  untuk melanjutkan perjalanan menuju pulau pahawang yang jaraknya tak terlalu jauh dari Bandar Lampung spesialuntuk sekitar 2 jam saja jikalau ditempuh dengan santai. Kami berangkat pukul 7 dari daerah neneknya Budi dan kami pun bersiap untuk bersenang-senang. Kami pun hingga di Dermaga yang akan menuju pulau pahawang dengan memakai bahtera getek. Miko pun memarkirkan mobilnya ke daerah pemilik perahu. Sesudah kami turun, kami menego harga dan balasannya harganya sesuai yang kami perkirakan yaitu 500 ribu untuk 5 orang dari pagi hingga sore. Kami pun mendapat perlengkapan snorkling dan lengkap dengan kamera under water meskipun kami juga sudah membawanya. Perjalanan dari Dermaga menuju pulau pahawang besar memakan waktu sekitar 45 menit. Perjalanan memang tak terasa alasannya ialah kami memang sangat bersemangat di perahu. Kami menghabiskan waktu dengan berfoto ria dan bercanda ria hingga tak terasa bahtera sudah mau merapat. Kami pun bersenang-senang disana, serasa menyerupai pulau pribadi alasannya ialah hari itu memang tak ada yang berlibur disana. Pasir putih yang luas dan pantai yang jernih semakin membuat kami bersemangat. Aku eksklusif snorkling untuk mencicipi dunia bawah air Pulau Pahawang yang populer itu. Sungguh mengagumkan, karang dan ikan kecil warna-warni memang hidup tentram di sini. Aku pun rasanya ingin berlama-lama disini dan tak mau pulang. Hari itu sangat cerah sekali sesuai asumsi kami. Sesudah bersenang-senang di Pulau Pahawang balasannya kami pun pulang dengan buah tangan foto yang akan kami pamerkan ke kawan-kawan sekolah ketika kami pulang nanti. Hari itu kami menginap di Villa yang terdapat di perumahan masyarakat. Kami pun diberistirahat hari itu untuk melanjutkan perjalanan ke Pantai Teluk Kiluan esok hari.

Hari pun tiba, kami bersiap melanjutkan perjalanan ke teluk kiluan yang jaraknya pun tak terlalu jauh sekitar 2 jam dari sini. Kami pun kembali bersemangat dan kembali bercanda ria di perjalanan. Hari itu terlihat menyerupai hari-hari biasa tak terlihat kelelahan di wajah kami padahal kami sudah menghabiskan tenaga kami selama 3 hari ini. Kami pun balasannya hingga di Teluk Kiluan pada pukul 11 Pagi. Pantai disini tak kalah anggun dengan pantai di Pulau Pahawang. Hanya saja yang Istimewa disini ialah pemandangan lumba-lumba yang cukup jarang sekali. Untuk melihat lumba-lumba kami harus menunggu hingga sore alasannya ialah menunggu waktu lumba-lumba muncul kepermukaan. Selain itu, untuk melihat lumba-lumba kami harus memakai bahtera milik nelayan dan membayar ongkos perjalanan sebanyak 400 ribu rupiah. Kami pun sangat menikmati perjalanan itu dan balasannya momen yang ditunggu-tunggu tiba, lumba-lumba terlihat meloncat-loncat dipermukaan hingga membuat kami terkaget-kaget seakan mereka menyadari kehadiran kami. Kami pun tak melupakan untuk mengawetkan momen itu. Hingga balasannya waktu semakin sore balasannya kami tetapkan untuk kembali kepantai dan bermalam di penginapan pinggir pantai. Kami pun diberistirahat malam itu, dan kami pun tetapkan untuk kembali kebandung esok sore alasannya ialah memang uang kami sudah habis dan persediaan makanan sudah habis. Keesokan harinya kami pun pulang ke Bandung dengan membawa pengalaman yang tak terlupakan akan kekayaan ciptaan tuhan.

misal karangan liburan sekolah diatas ialah 2 pola dari ribuan pola yang sanggup teman akrab buat sendiri dengan memakai kreativitas teman akrab yang tentunya lebih baik hasilnya dari admin. Semoga artikel ini sanggup memmenolong teman akrab tiruana dan semoga sukses!

Posting Komentar untuk "15 Pola Karangan Bebas Ihwal Pengalaman Liburan Sekolah Terbaru"